Busi mempunyai beberapa fungsi, antara lain :
ª Penyumbat ruang bahan bakar.
ª Pemercik api keruang bakar
ª Untuk mengecek kondisi pembakaran (ketepatan campuran bahan bakar dan udara, kebocoran oli keruang bakar).
Gangguan pada busi biasanya :
· Kotoran di kedua elektrodanya sehinga bunga api yang dihasilkan kurang sempurna.
· Celah yang tidak tepat (karena keausan elektroda maupun kesalahan penyetelan), bila terjadi gangguan pada busi biasanya timbul gejala motor tersendat.
Pengecekan :
v Tiup kotoran disekitar lubang busi, agar saat dibuka tidak masuk keruang bakar.
v Buka busi.
v Periksa warna busi. Pembakaran normal apabila elektroda busi berwarna coklat bata dan kering atau putih keabu-abuan.
v Bersihkan busi menggunakan peniti untuk menghilangkan kotoran atau karbon hasil pembakaran.
v Cuci dan keringkan dengan angin kompresor.
v Periksa celahnya dan atur bila perlu, caranya selipkan feelergauge dan bengkokan elektroda negatif hingga di dapatkan celah yang pas (gauge kesat saat ditarik). Pada sepeda motor celah busi -/+ 0,7-0,8 mm.
v Cek juga besarnya bunga api yang dihasilkan, bunga api harus cukup kuat dan tidak terpecah.
v Busi juga perlu pergantian setiap -/+ 10.000 Km.
v Bila pemakaian normal, busi menjadi cepat mati bila terjadi kesalahan penyetelan bahan bakar (terlalu boros), kebocoran oli keruang bakar, ataupun kerusakan pada komponen sistem pengapian yang lain.
v Bila warna busi tidak normal ada beberapa penyebab :
o Kotor oleh karbon, kedua elek troda tertutup karbon kuning berwarna hitam. Kemungkinan penyebabnya adalah : tingkat panas busi kurang, campuran bahan bakar terlalu boros, filter udara tersumbat, mutu bahan bakar kurang bagus, motor terlalu lama dipakai pada kecepatan rendah, cuk berfungsi terus, dan kesalahan waktu pengapian.
o Kotoran oleh oli : elek troda dan insulator busi tertutup oleh lapisan oli yang berwarna hitam dan basah. Kemungkinan penyebab : kerusakan pada sel klep piston, silinder yang membuat oli bocor keruang bakar, atau pada motor (2T) campuran oli terlalu banyak.
o Kotoran oli timah hitam : insulator berwarna kunimg atau coklat. Pada kondisi ini biasanya mesin tersendat-sendat terutama saat akselerasi maupun kecepatan tinggi. Kemungkinan penyebabnya : karena senyawa timah hitam yang tercampur dengan bahan bakar. Bekas pembakaran senyawa ini menempel pada ujung busi, saat akselerasi atau kecepatan tinggi senyawa ini akan meleleh dan menimbulkan kebocoran listrik dan kegagalan pembakaran. Untuk perbaikanya dengan penggantian tipe busi yang lebih panas, pengguanaan bahan bakar yang lebih bagus, usahakan motor jangan dipakai pada kecepatan rendah terlalu lama.
o Kotoran oleh endapan : insulator dan elek troda busi tertutup oleh endapan sisa pembakaran dengan warna yang bermacam-macam. Pada kondisi ini biasanya motor mengalami gangguan pembakaran saat akselerasi dan kecepatan tinggi. Kemungkinan penyebabnya : kualitas oli kurang bagus, saringan udara tidak terpasang, kebocoran oli keruang bakar.
Apabila busi mengalami over heating (panas berlebih)
§ Bagian insulator busi berwarna putih pucat, pada elek troda terbakar berwarna keungu-unguan serta terlihat aus. Pada kondisi ini jika tidak dilakukan perbaikan dapat menimbulkan kerusakan yang parah pada mesin.
§ Kemunkinan penyebabnya :
ü Tingkat panas busi yang dipakai terlalu panas.
ü Salah waktu pengapian (terlalu awal).
ü Sistem pendinginan tidak bekerja dengan baik.
ü Campuran bahan bakar terlalu kurus (terlalu banyak udara).
§ Langkah perbaikan :
ü Sesuaikan tingkat panas busi.
ü Sesuaikan waktu pengapian.
ü Cek dan perbaiki sistem pendinginan.
ü Cek, bersihkan, dan stel ulang karburator.
Cara pemasangan busi yang benar :
Putar busi pada dratnya dengan jari tangan ssampai ring menempe, Kencangkan dengan kunci . janagn terlalu kencang karena dapat merusak drat. Sebelum busi dipasang, semprot sekitar lubang busi agar lebih bersih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar